Mungkin dianggap juga sebagai racun yang meracuni kehidupan keimanan kita.
Tapi karena sinetron itulah saya merasa diberkati....dan bisa menulis blog ini
Blog ini dibuat atas sebuah adegan dan kalimat yang terucap dari para pemainnya, kira - kira begini :
“Apakah kamu tahu, bahwa kamu selamat dari kecelakaan itu karena diselamatkan oleh aku?
"Kalau tidak ada aku mungkin aku tidak bisa membayangkan apa yang terjadi pada kamu.”
Akan tetapi istri sang suami mengatakan : “ Yang menyelamatkan adalah Tuhan, bukan hanya kamu semata, semuanya itu tidak terlepas dari campur tangan Tuhan, dan suami saya masih hidup karena Tuhan belum menginginkan dia mati."
Tuhan lah yang menaruh belas kasih dan menyelamatkannya melalui kamu…..”
Itulah yang membuat dan menginspirasi saya menuliskan blog ini….karena kadang kita menghilangkan Tuhan sama sekali, dan menganggap hanya manusia yang menolonglah yang menyelamatkan hidup kita.
Dibawah ini adalah beberapa kisah dan kasus yang terjadi dalam kehidupan kita
Kisah dan kasus pertama
Ketika sesorang diselamatkan dari kecelakaan, yang akhirnya dengan peneyelamatan itu dia selamat, maka ada beberapa orang yang langsung menganggap kalau dia telah diselamatkan oleh orang yang menyelamatkannya.
Dia akan berhutang budi, dan menganggap si penolong sebagai dewa penolong, apa yang akan terjadi bila tidak ada orang yag menolong itu, mungkin dia sudah mati.Dan mungkin seumur hidup orang tersebut akan merasakan kalau dia hidup karena pertolongan dari orang itu.
Kisah dan kasus kedua
Seseorang yang dibantu keuangannya, misal anaknya jadi tidak dikeluarkan oleh sekolah karena tidak membayar uang spp dalam jangka waktu cukup lama, anak tersebut jadi tetap bisa sekolah dengan dibantu oleh orang yang menolongnya, maka baik orang tua maupun anak yang ditolong tersebut akan merasakan hutang budi dan menganggap kalau orang budiman dan dermawan yang telah menolongnya adalah seorang dewa penolong buat dirinya, dan orangtuanya, sehingga dia masih bisa melanjutkan sekolahnya tanpa harus dikeluarkan.
Kisah dan kasus ketiga
Seseorang yang dililit hutang dan hendak dianiaya dan disiksa oleh para debt collector, ataupun karena hutang hutangnya bisa dijebloskan kepenjara, akan tetapi karena kemurahan sesorang, dia tertolong dan diselesaikan semua hutang hutangnya sehingga selamat, dan terbebas dari segala bentuk hukuman, dan orang tersebut akan merasakan kalau orang yang menolongnya tersebut adalah dewa penolong yang telah menyelamatkan hidupnya.
Kisah dan kasus keempat
Seseorang yang tinggal dipinggir jalan, tidak mempunyai apa apa, diambil oleh seorang baik hati, diberi segalanya, dan boleh tinggal dengan sipenolong, serta diberi pekerjaan sampai akhirnya bisa hidup layaknya manusia, maka orang tersebut akan menganggap kalau orang itu adalah satu satunya “jalan” yang menolong, satu satunya cara yang membuat dia selamat dari kerasnya kehidupan, dan menganggapnya sebagai dewa penolong, atau penolong sejati dalam hidupnya.
Kisah dan kasus kelima
Seseorang yang sakit keras, diselamatkan karena ada yang mendonorkan bagian tubuhnya, sehingga orang yang sakit bisa tertolong, ataupun menyumbangkan darahnya yang langka, sehingga orang yang sakit bisa tertolong, tentu saja akan menganggap kalau orang yang menolongnya tersebut adalah malaikat penolong, yang harus selalu diingat kebaikan nya, dan harus dianggap yang terutama, karena olehnya sisakit dapat hidup, dan tanpa sipenolong dia yakin kalau dia akan mati.
Semuanya itu hanya contoh dari semua kisah dan kasus yang terjadi didunia yang fana ini.
Kita boleh saja berterimakasih, dan membalas kebaikan sang penolong dengan kebaikan, karena kita tentunya mempunyai hati nurani dan budi pekerti, serta sopan santun dan kepekaan diri.
Akan tetapi, kemanakah fungsi dari Tuhan itu pergi?
Tahukah kita bila apapun yang kita hadapi, Tuhan tak pernah memalingkan pandanganNya, perhatianNya, barang sekejap dari kita?
Sekali kali tidak. Apa yang kita alami, apa yang kita dapat, dan apa yang kita terima serta kita peroleh semuanya adalah atas seijin Tuhan, dan karena belas kasihNya kepada kita.
Bukan manusia yang menyelamatkan, Tapi Tuhan.
Tuhan tentu saja bisa menggerakan apa saja untuk kita, tanpa kita sadari, dan tanpa bisa kita terima dengan nalar kemanusiaan kita.
Tulisan ini dibuat, sebagai suatu sharing, bahwa apapun yang kita alami, penderitaan apapun yang kita hadapi, sekeras apapun kehidupan yang kita rasakan, kepahitan apapun yang selalu menyertai kita, semuanya itu atas sepengetahuan Tuhan, dan tak pernah sekali kali Tuhan meninggalkan kita sorang diri dalam keadaan yang jatuh tersungkur.
Rencana Nya indah buat kehidupan kita pada waktunya….
Janji Tuhan seperti fajar pagi hari….
Yang tiada pernah terlambat bersinar
Maupun seperti sungai yang mengalir…
Mengaliri terus kehidupan kita dengan kasih dan kemurahanNya.
Manusia hanya manusia….yang meolong dengan suatu batasan….sedangkan Tuhan tanpa batas………..indah……..dan sempurna……
By smile
September 2009
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar yang anda berikan. Tuhan Yesus Memberkati