Dosa yang ga ngerugiin orang lain itu bukan dosa. Apa bener yah?
Menurut saya sendiri itu tidak benar. Dosa ya tetap dosa.Kalau dilihat merugikan siapa, ya jelas merugikan diri sendiri, dan melukai hati (T)uhan tentunya, serta mendukakan roh kudus.
Berbuat dosa apapun namanya, untuk tujuan kebaikan atau kejahatan tetap tidak merubah konteksnya, yaitu DOSA.
Dosa keturunan,dibawa seorang bayi yang baru lahir. Menurut saya, juga tidak. Dosa manusia sudah ditebus oleh Yesus Kristus.Bagaimana bisa dosa dibawa seorang bayi yang belum mengerti apa apa?
Apa karena orangtuanya adalah berdosa kemudian dosa keturunan itu tidak bisa dihilangkan, sehingga disebut dosa keturunan. Sekali lagi bagi saya tidak.
Berbuat dosa, tetap melanggar perintah Nya, walaupun hukum Taurat memang sudah dikerucutkan semuanya dengan ke dua hukum Yesus.
Dosa….......
Apa yang membuat dosa itu sangat mudah dilakukan.
Menurut saya faktor utamanya adalah kedagingan manusia. Karena hal itu, maka dosa lebih mendominasi dari perihal yang terjadi di dunia. Karena apa? Karena kedagingan tadi.
Dosa punya persepsi masing masing, itu kata sebagian orang, bagi saya dosa tetap dosa. Ada kesalahan yang mengakibatkan dosa, dan ada kesalahan yang tidak mengakibatkan dosa.
.
Beberapa waktu lalu, saya melakukan suatu obrolan dengan seorang teman, dia berkata, apakah dengan berhubungan seks yang aneh aneh itu merupakan dosa? Melakukan posisi 69, melakuakn dogie style atau lainnya.
Bingung juga menjawabnya. Dia mengatakan, bisa ga kamu sebutkan ayatnya tentang pelarangn berhubungan seks dengan gaya yang aneh aneh termasuk BJ?
Saya bilang, saya belum pernah lihat ayatnya, dalam PB, kalau dalam PL, mungkin saya akan mengeceknya di kitab Mazmur.Tapi sejauh ini Allah tidak melarang , malahan dia sangat mengetahui kalau manusia harus berhubungan seks dan untuk beranak cucu dan bertambah banyak
Temanku mengatakan lagi, bukankah hidup itu harus penuh dengan variasi, dan berhubungan seks itu adalah suatu hal indah yang harus dinikmati kedua pasangan? Jika ya, kenapa harus ada larangan larangan yang menghambat proses itu bisa terjadi.
“Setiap hari kamu makan tempe, masak harus tempe goreng terus, apa kamu ga bosan?”
“Saya bosan”, ujarnya.
Seperti yang banyak orang bilang mengenai hal ini, tempe bisa dibuat dengan menu lain, bisa juga dibuat tempe bacem......
Itu baru satu hal dalam pertanyaan yang terjadi dalam kehidupan.
Dosa. Kembali ke topik itu.
Apakah namanya dosa, bila kita menghukum orang yang mencuri, mengeluarkan orang atau memecat orang sehingga dia kehilangan mata pencaharian, mengakibatkan keluarganya jadi terlantar karena menjadi pengangguran?
Apakah dosa jika membunuh dalam peperangan, dalam penyergapan, seperti seorang polisi yang menembak mati orang atau tersangka yang melawannya. Kalau tidak membunuh, akan dibunuh, itu jugalah yang terjadi di dalam kehidupan peperangan.
Saya pernah mendengarkan yang namanya master Cing Hai berkata, tentang negara yang tidak memiliki kekuatan dan angkatan perang apakah lantas menjadi negara yang dijajah? Tentu tidak bukan?, itu ujarnya.
Tapi bagaimana jika negara itu menyerang dan lalu negara yang diserang jadi negara terjajah? Kata seorang pengunjung yang bertanya.
Master Ching Hai mengatakan apakah dengan dijajah lalu kita kehilangan kehidupannya?
Saya sendiri masih sangat bingung untuk urusan itu. Membunuh ya tetap membunuh. Mereka yang terbunuh atau mereka yang membunuh dalam suatu tugas dan pekerjaan, dalam sebuah penyergapan, atau dalam sebuah peperangan adalah tetap membunuh, dan itu menurut saya dosa.
Bukankah (T)uhan berkata tak ada yang bisa memutihkan atau menghitamkan sehelai saja rambutmu?
Bukankah Allah juga berkata kepada iblis ketika iblis hendak mencobai Ayub dan berkata sayangkan nyawanya?
Kenapa justru manusia berani mengambil nyawa orang lain, dan kemudian setelahnya diberi gelar Pahlawan dan bukan pembunuh?
Peperangan demi peperangan yang terjadi dalam cerita di PL erap kali terjadi, tapi menurut saya, setelah Yesus Kristus ada didunia dan sampai sekarang, bukankah semuanya itu tidak lagi dilakukan. Daimana kita mengetahui apakah pembunuhan yang dilakuakn itu direstui oleh Sang pencipta?
Tentu saja tidak ada yang tahu.Semua hanya mengiyakan berdasarkan pemikirannya sendiri.
Terbayangkan ketika hendak melakukan penyerangan atau pertempuran para pelakunya terihatt berdoa dulu, apa yang akan didoakan? Agar dapat membunuh dengan leluasa dan memperoleh kemenangan dengan banyaknya korban jiwa dipihak musuh?
Sebagai ilustrasi, Jika ada seorang idola, katakanlah seperti Robin Hood masa kini, dia mensejahterahkan orang lain tapi juga merugikan orang lain, apakah menjadi tidak berdosa? Atau sekalipun berdosa kemudian didoakan oleh begitu banyak orang yang membelanya sehingga dosanya bisa diampuni?
Bukankah Allah Maha Pengampun? Terhadap seorang pembunuh sekalipun?
Menurut saya lagi, mungkin saja Allah akan mengampuni jika orang itu benar benar bertobat, dan tidak melakukannya lagi, tapi jika itu merupakan tugas, bagaimana akhirnya? Bukankah menjadi bebal dengan melakukan dosa yang sama lagi dan lagi?
Tapi jika dikatakan tugasnya, apakah dosa?
Bisakah satu hari saja orang tidak melakukan dosa? Bagaimana juga dengan orang yang bercerai karena Zinah? Apakah selama hidupnya dia tidak bisa menikah lagi? Dan di sisa hidupnya tidak harus menikah karena perintah Yesus Kristus ada untuk perihal tersebut? Apakah dengan sekedar mengatakan Hidup bukan sekedar dari roti saja, tapi dari setiap Firman yang keluar dari Mulut Allah lalu seorang harus tahan untuk sendiri saja karena sudah bercerai?
Dan karena konteks dosa itu membuat kehidupan seseorang bisa menjadi sangat menjemukan, maka haruskah setia sampai akhirnya?
(T0uhan menghendaki kita setia sampai pada kesudahannya.
* * * * *
Apa saja yang menghasilkan dosa?
Membunuh, mencuri, berdusta, menginginkan milik orang lain secara sepihak, berbuat zinah atau ingin berbuat zinah, melawan orangtua, menyembah berhala?
Membunuh untuk membela diri?
Mencuri untuk kesejahteraan orang lain?
Mencuri dari sikaya, atau mencuri dari seorang koruptor?
Melakukan hubungan seks sebelum nikah?
Berbohong untuk kebaikan, atau menjaga perasaan orang, atau berbohong karena melindungi orang lain, berbohong agar orang lain tidak sakit atau sakit hati?
Jika Yesus Kristus juga mengatakan jangan berbuat dosa lagi, bukankah berarti dosa itu suatu hal yang tidak disukai olehNya?
Ibrani 10
10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
Apakah kita tidak terampuni lagi jika terus melakukan dosa padahal kita sudah tahu dengan sadar apakah itu kebenaran?
Menurut saya, masih ada kesempatan.
Yesus tidak menyukai orang berdoa, tapi Dia mati untuk dosa, dan dia pun mau makan dengan orang orang berdosa,*
Markus 2
2:16 Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
*Dan mengakui keberadaan dosa serta berada diantara orang orang berdosa yang berada didekatNya.
Apakah sepele berbuat dosa itu, karena tentunya setelah berbuat dosa kita bisa bertobat walau pada akhirnya jatuh dalam dosa lagi. Dan kadangkala jatuh dalam dosa yang sama.
Semuanya menjadi kelihatan sangat lumrah karena manusia memiliki daging yang lemah.
Lumrah? Jika iya,bukankah secara tidak langsung menjadi setuju dengan tindakan yang berakibat dosa.
Sulit, bukankah kadang tanpa kita sadar kita telah berbuat dosa tiap harinya?
Lemah, karena daging kita daging yang lemah?
Penebusan bukankah sudah dilakukan, jika tidak menetralisir semua dosa, bukankah penebusan jadi sia sia belaka?
Ada orang yang mengakhiri hidupnya karena menganggap dosanya tidak bisa diampuni lagi dengan bunuh diri. Ketika itu dia merasa dia sendiripun tidak bisa mengampuni dirinya sendiri karena kejahatannya.
Ada orang yang takut dosa, dan takut berbuat dosa, mengakhiri hidupnya agar tidak berbuat dosa lagi.
Ada orang yang mengatakan bertindak benar ketika membunuh orang orang berdosa.
Dosa pertama, dan dosa selanjutnya. Ibarat Ciuman pertama, CINTA pertama, dosa pun memiliki saatnya yang pertama. Tidak pertama secara alkitabiah, yang berdasar pada kejadian ditaman Eden, tapi dosa yang benar benar pertama kali dilakukan oleh seseorang dalam hidupnya.
Apakah setiap orang ingat kapan dosa pertama kali dilakukannya?
Sepertinya dosa yang besar saja yang diingat, seperti pada saat pengakuan dosa dalam agama Katholik, mungkin seseorang yang mengaku dosa pada pastur tidak mengatakan secara detail akan semua dosa yang diperbuatnya, hanya dosa yang dianggap besar saja yang perlu mendapat pengakuan dosa.Jika kebanyakan orang melakukan itu, maka dosa terlihat menjadi dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok dosa kecil dan kelompok dosa besar.
Ah, ada ada saja. Dosa tetap dosa, tak ada yang kecil dan tak ada yang besar, semuanya tetap dosa. Mungkin dosa efeknya baru bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu doisa yang bisa diampuni dan dosa yang tidak bisa diampuni.
Dosa yang bisa diampuni adalah semua dosa yang tidak menghujat roh kudus.
Dosa yang tidak bisa diampuni tentunya adalah menghujat roh kudus.
Tapi bagi saya sendiri,kelihatan sama saja. Apa maksud menghujat?
[KBBI]
hu·jat n 1 caci; cela; 2 fitnah;
meng·hu·jat v 1 mencaci; mencela; 2 memfitnah: ada saja orang yg ~ mantan pejabat itu sbg koruptor;
hu·jat·an n hasil menghujat: ~ itu sangat mencemarkan nama keluarganya;
peng·hu·jat n orang yg menghujat: pejabat itu mengajukan ~ dirinya kpd kepolisian;
peng·hu·jat·an n proses, cara, perbuatan menghujat: ~ nya thd pejabat di salah satu instansi itu mendapat reaksi dr pembantu-pembantunya
roh
Keluarga kata dalam Alkitab : roh [KBBI]
roh n 1 sesuatu (unsur) yg ada dl jasad yg diciptakan Tuhan sbg penyebab adanya hidup (kehidupan); nyawa: jika -- sudah berpisah dr badan, berakhirlah kehidupan seseorang; 2 makhluk hidup yg tidak berjasad, tetapi berpikiran dan berperasaan (malaikat, jin, setan, dsb); 3 ki semangat; spirit: kedamaian bagi seluruh warga sesuai dng -- Islam;
-- Kudus Rohulkudus
kudus
[KBBI]
ku·dus a suci; murni;
me·ngu·dus·kan v menganggap suci; menyucikan; mengeramatkan: umat Kristen ~ malam kelahiran Isa Almasih;
pe·ngu·dus·an n proses, cara, perbuatan menguduskan;
ke·ku·dus·an a kesucian
Bukankah dengan berbuat dosa berarti tidak berbuat kudus? Bukankah dengan demikian kekudusan menjauh dari kita karena perbuatan yang kita lakukan padanya?
Dan bukankah dosa itu tidak suci? Apa bedanya menghujat dan membuat Roh Kudus menjadi berduka atas perbuatan kita?
Mungkin menurut pemahaman kata berbeda, tapi dalam prakteknya menurut saya, itu sama saja. Karena ketika kita berbuat dosa, dan kita sudah tahu bahwa itu dosa, tentunya sama dengan suatu penghianatan akan Roh Kudus dan suatu bentuk pemberontakan terhadap Roh Kudus.
Menurut pemahaman saya, dosa kita diampuni ketika kita bertobat dan mengikuti Kristus serta saat kita menjadi Kristen.Tapi setelahnya, dosa yang dilakukan lagi sampai hari tidak saya ketahui karena saya masih hidup dan saya tidak tahu bagaimana pada akhirnya (T)uhan terhadap saya.
Kita boleh saya merasa diampuni, dan terus diampuni, tapi bila kita terus mengulangi dan mengulanginya kembali, apakah kita ini memang layak diampuni untuk yang kesekian kalinya, atas kesadaran kita saat melakukan dosa tersebut?
HANYA ALLAH yang MAHA TAHU.
Dosa, sepertinya tak akan hilang sampai dunia berakhir, apakah karena sekali tercipta dosa tidak bisa lagi dibersihkan sebersih bersihnya walaupun telah ditebus dengan darah Yesus Kristus?
Jika dikatakan sia sia....apa artinya pengorbanan Yesus Kristus?
Semua tidak ada yang sia sia.
Semua yang sia sia hanya bila berada di bawah terik matahari tanpa Allah dalam kehidupan kita.
Apa yang akan kulakukan hari ini, bukannya (T)uhan, apa yang dapat aku lakukan bagi-MU hari ini.
Apa yang akan kuraih hari ini, bukannya apakah yang dapat kuraih hari ini demi kemuliaan Nama-MU?
Apa yang dapat kumakan hari ini, bukannya, apa yang Engkau berikan, akan aku makan hari ini, ya (T)uhan-KU.
Dan ketika seseorang berkata, dosa apa yang akan kulakuan hari ini, betapa sedihnya jika itu terjadi pada kita, saya dan anda sekalian.
Dan ketika seorang berkata, apa yang akan kulakuakn hari ini? Dosa sudah mengintip dan mengamati.
DOSA, tak bisa diluputkan dari kehidupan kedagingan manusia. Allah Bapa menyadari itu. Seribu kata tak akan mencegah seorang berbuat dosa, bila dia mengijinkan semuanya terjadi pada dirinya, dan dia mengijinkan iblis mencobainya, serta menutup hatinya dari Suara (T)uhan juga Roh Kudus.
Dia ( manusia) siap berbuat dosa, dan mengijinkan semuanya itu terjadi, maka DOSA akan selalu menjadi teman setia dalam hidupnya.
Dosa yang mencarimu, atau engkau yang mencarinya?
Hanya anda dan saya yang tahu.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar yang anda berikan. Tuhan Yesus Memberkati