Membaca komen seorang facebooker bernama a-g Thewakan dengan Hai Hai, yang saya ketahui dari link yang diberikan oleh
NABI PALSUDan ini perdebatan mereka :
membuat saya sebagai orang kristen menjadi cemas.
Sangat cemas ..............................................
..............................................
..............................................
..............................................
Bukan karena perdebatan yang terjadi antar mereka. Bukan karena pemikiran Hai Hai yang sudah mulai belajar Alkitab sejak tahun 1974….yang sudah menulis sebanyak 253 blog….dengan total hits sampai 1, 4 jt…..
Tapi karena pertanyaan dari a-g Thewakan yang menanyakan apakah Hai Hai membaca alkitab dari bahasa sebenarnya? Demikian petikan komen dari a-g thewakan terhadap
Hai Hai Bengcu Sibugilpadahal ketika saya menanyakan apakah anda sudah mahir/fasih berbahasa ibrani, aramik, dan yunani (bahasa asli perjanjian lama) anda tidak mampu menjawabnya, saya asumsikan anda tidak mampu.. bgagaimana mungkin dengan berdasarkan pemahaman anda dengan menggunakan alkitab terjemahan (yg anda tidak bs membuktikan bahwa terjemahan itu paling tepat), anda dapat menghakimi orang2 yg menyusun ajarannya berdasarkan alkitab dlm bahasa aslinya..
Mungkin untuk menguliti alkitab dan berani mengatakan akan kekeliruan akan sebuah ajaran dari siapapun harus berpedoman pada standar kebenaran alkitab. Tapi untuk hal ini, bukan sembarang alkitab. Bukan Alkitab berbahasa Indonesia, atau alkitab berbahasa Inggris, tapi harus alkitab dengan bahasa ibrani, aramik, dan yunani (bahasa asli perjanjian lama)
Selesai.
………
………
………
Seperti yang saya maksudkan dalam blog ini adalah bukan perdebatan mereka. Tapi akan perihal membaca alkitab dalam bahasa sebenarnya.
Jika berpikiran seperti itu bagaimana orang yang hanya bisa membaca alkitab dalam bahasa Indonesia saja?
Apakah tidak sama bedanya dengan muslim yang membaca Al quran hanya dalam bahasa Arab?
Hal ini menjadikan isi dari injil seperti dikelompokkan dan dipisahkan. Yang paling benar tentunya bahasa Asli, yang bukan berbahsa asli tentunya akan tidak lebih akurat daripada yang berbahasa asli.
Jika demikian, bagaimana dengan nasib jemaat lain? Apakah dengan begitu mereka jadi disesatkan oleh LAI?
Ini kasus menarik. Sangat menarik.
Bukankah jika apa yang dikatakan a-g Thewakan adalah benar, berarti semua jemaat dan umat kristen di Indonesia boleh menuntut dan mengatakan kalau LAI adalah penyesat?
Lagi lagi bagaimana dengan nasib jemaat? Buang waktu bertahun-tahun mungkin berbelas bahkan sampai berpuluh tahun ternyata hanya untuk membaca suatu kitab yang tidak asli????? Kitab yang sudah banyak direvisi? Apakah (T)uhan merestui, atau memang (T)uhan yang menghendaki?
Alkitab adalah Firman (T)uhan yang hidup
................................................................................................
................................................................................................
BENAR DAN AMIN...............................................................
................................................................................................
................................................................................................
Tapi jika ternyata tidak asli atau original, jadi isinya bukanlah FIRMAN ALLAH yang HIDUP dan TIDAK BENAR DAN TIDAK BISA DI AMIN-kan.
Apakah ini merupakan masalah sepele?
Atau merupakan masalah besar yang tidak dideteksi selama ini?
Dalam ajaran Kristen, tidak banyak menggunakan kata bermakna harafiah….semua dimengerti dari hati terdalam yang dikuatkan iman. Tapi jika sumber nya saja salah, bagaimana kebenaran itu dapat membenarkan orang pada akhirnya?
Jika orang lain tidak mempersalahkan ini, saya malah merasa, apakah ini bukan menjadi suatu penyesatan tanpa kita sadari?
Orang membaca Alkitab untuk mengetahui Firman Allah secara asli, dan benar.Jika ternyata ada keraguan karena harus membaca alkitab berbahasa ibrani, aramik, dan yunani (bahasa asli perjanjian lama), lalu bukankah semuanya jadi sia sia?
Tidak ada kesimpulan dari blog ini. Yang ada hanya suatu kekuatiran.Jika saja semuanya ternyata tidak sama dengan aslinya, bukankah kita secara tidak sadar menjadi umat sesat yang merasa tidak sesat?
Lalu apa hukumannya bagi penyesat?
NERAKA.
Apakah dengan begitu kita menjadi orang orang dalam daftar penghuni neraka nantinya?
Jika sudah pasti masuk neraka, untuk apa lagi kita mau mengenal ajaran yang tidak bisa memberitahu apa kebenaran yang sejati itu?
Jika ya,…bukankah kita mau tidak mau harus bisa berbahasa ibrani, aramik, dan Yunani?
........................
Ternyata tulisan bisa membuat orang menjadi ragu, bertanya, bingung, dan dari tulisan serta komen juga orang bisa merasa dikuatkan, diberkati, mendapat pencerahan, sekaligus mendapatkan kekecewaan, bisa jadi kemarahan, atau akar pahit.
HANYA ALLAH YANG TAHU !
Smile
November 7th-2010
2 komentar:
Gak usah peduli ama omongan org tentang alkitab, beriman aja kayak di roma 14:23 (23) Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa. En upah dosa itu maut lo roma 6:23 (23) Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
thanks for sharing,.......GBU
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar yang anda berikan. Tuhan Yesus Memberkati