SIAPAKAH TERORIS SEBENARNYA

Apakah teror itu salah, dan pelakunya yang disebut teroris itu kejam?

Saya mendengar kabar, bahwa teroris yang berkiblat pada osama bin laden sekarang telah mulai merekrut bukan orang berwajah timur tengah lagi, malahan sudah menggunakan wajah wajah bule, yang sudah menjadi bagian sel dari mereka.
Kebetulan setelah itu saya menonton film yang berjudul,UNTHINKABLE,yang diperankan oleh Samuel L Jackson dan Brandon Routh ( pemeran Superman Return),

 

yang bercerita kurang lebih sama dengan apa yang saya sudah beritahukan diatas, hanya saja mungkin dalam film ini bukan direkrut, tapi berkiblat, atau merekrutkan diri.

Ringkasan ceritanya : Seorang ex tentara, yang pernah bertugas di timur tengah bernama Younger yang kemudian mengganti namanya menjadi Yusuf menikah dengan orang timur tengah berkebangsaan Amerika, mempersiapkan bom dan menempatkannya pada tiga titik di kota Amerika.

Setelah itu dia membiarkan dirinya ditangkap, dan menjalani berbagai macam penyiksan. Dia disiksa untuk memberitahukan dimana dia meletakkan ketiga bom yang berdaya ledak nuklir tersebut( sebagai informasi, ex tentara ini spesialis bahan peledak)

Penyiksaan demi penyiksaan dilaluinya dengan kesakitan, dari mulai dipotong jarinya menggunakan kapak besar, ditusuk dilambung, dihantam dengan pentungan, lalu disetrum dengan pentungan listrik.Dan  ketika dia tidak juga mengakui, pihak Amerika menghadapkan istrinya kehadapan Yusuf, dan menyuruh istrinya agar Yusuf mau memberitahukan dimana ia meletakkan ketiga bom itu kepada istrinya. Istrinya dipaksa untuk mengatakan I Still Love u, kepada Yusuf.....

Karena tidak juga memberitahukan dimana letak ketiga bom itu, akhirnya didepan Yusuf itulah pihak Amerika membunuh istrinya, dengan cara disayat lehernya sehingga langsung mati seketika dengan darah yang mengucur deras bak kran air yang dibuka.

Dan ketika belum juga memberitahukan, maka langkah terakhir yang dilakukan pihak Amerika yaitu menghadapkan kedua anak Yusuf, seorang gadis kecil dan anak laki laki kecil, yang akan disuntik mati. Melihat itu akhirnya Yusuf tidak tahan lagi dan mengaku. Dia memberitahukan dimana dia letakkan ketiga bom yang sudah dipasang dengan hulu ledak nuklir tersebut.

Akan tetapi ternyata ada bom keempat, yang diketahui oleh pihak Amerika dengan menghitung kehilangan nuklir yang diderita( ada kehilangan nuklir yang diderita oleh pihak Amerika), Dari jumlah berat nuklir yang hilang itu,dibagi tiga, tapi tidak menghasilkan jumlah yang benar dengan apa yang diceritakan Yusuf kalau satu bom berhulu ledak nuklir itu terdiri dari berapa pon bahan nuklir tersebut.

Misal, kehilangan 6 pon nuklir,yusuf mengatakan satu rangkaian bom terdiri dari 1,5 pon nuklir.

Pihak Amerika, orang yang bertugas menginterogasi Yusuf, yang diperankan oleh Samuel L jackson,dengan darah dinginnya menyiksa Yusuf, dia jugalah yang menyayat leher istri Yusuf hingga tewas seketika,mengetahui dengan jeli, kalau Yusuf hanya menyebutkan tiga buah tempat dia meletakkan bom yang sudah dirangkainya tersebut. Dan ketika Samuel L Jackson mengatakan, bahwa kalian semua tidak akan menemukan bom keempat karena memang tidak pernah disebutkan oleh Yusuf, dengan seketika Yusuf merebut pistol dari seorang tentara yang berada didekatnya dan langsung mengarahkan laras pistol itu kedalam mulutnya, dan...DOR!!!!

Yusuf mati seketika dengan misteri satu bom lagi yang jelas menjadi PR buat pihak Amerika, untuk ditemukan, yang pada cerita tersebut tersisa waktu 72 jam lagi.

Apakah yang terjadi berikutnya? FILM nya habis,tamat, the end.

Saya melihat kepandaian dan kejelian dari pihak Amerika , tapi saya juga menyesalkan perlakuannya dalam menginterogasi yang benar benar diluar batas pri kemanusiaan.

Jika ingin dibahas, siapakah teroris yang sebenarnya?

Orang yang merasa benar tapi bertindak lebih kejam daripada teroris, menyiksa orang diluar batas kemanusiaan, atau teroris sendiri yang melakukan pembunuhan pada banyak orang akan tetapi berdasar pada keyakinannya, yang menurut mereka bukanlah tindakan dosa, melainkan tindakan mulia.

Mana yang lebih pantas disebut teroris?

Apakah dalam kejadian nyata hal seperti ini banyak terjadi? tentu saja banyak. Banyak berita yang sudah mengabarkan tentang penyiksaan dan kebrutalan yang dilakukan pihak Amerika dalam menangani para tahanan dan teroris yang berhasil ditangkap.

Ketika hendak membunuh anak si Yusuf, pihak Amerika, dari bagian yang sangat berpengaruh, yang punya otoritas langsung dibawah presiden, mengatakan, dia (Yusuf-red) hanya memiliki 2 orang anak, sedangkan anak anak Amerika yang akan mati lebih daripada 2 orang jika bom tersebut meledak
Lebih penting manakah yang harus diselamatkan?
Lebih kejam manakah, teroris atau orang yang diterornya?

* * * * * Melihat film ini, saya jadi teringat Alvarez, karena nama anda ada dalam film ini.Kemudian dihari yang sama, sayapun menemukan satu lagi nama Alvarez dalam film DISCLOSURE nya Michael Douglas dan Demi Moore…..

Akan tetapi sama sekali berbeda dengan Alvarez yang berada di Sabda Space.(hihihi)

***** Kembali ke topic bahasan awal

Jika Yesus Kristus berkata :

Matius 5

5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

Lukas 6

6:27 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;

Bagaimana kita bisa mengasihi musuh kita, jika musuh kita hendak menghancurkan kita,…membunuh seluruh keluarga kita, bangsa dan tanah air kita?

Seorang teroris membunuh untuk Allahnya…walau kejelasan dari jihad sendiri adalah simpang siur.

Orang yang menghadapi teroris kadang berlaku lebih (T)uhan dari (T)uhan sendiri ( menghukum dengan cara mereka sendiri), lebih kejam dari teroris yang mereka sebut kejam.

Mana sebenarnya yang dibela, (T)uhan mereka, atau umat mereka?
Allah mereka, atau bangsa mereka?

God is mighty,..Allahu Akbar…..

By smile
Juli 12nd-2010

__________________ “I like your Christ, I do not like your Christians. Your Christians are so unlike your Christ.”
Mahatma Gandhi